Assalamualaikum,
Pertama kali merasakan hati gelisah, takut, tidak tenang itu ketika waktu SMA. Perasaan itu hilang timbul, dulu sih lama sekali yaa untuk kembali 'kambuh'. Tapi ko sekarang-sekarang kembali muncul dan intensitasnya lumayan sering. Apakah ini gejala panic? Apakah aku sedang dalam kondisi stress?
Rasanya Sangat Tidak Nyaman
Takut, semua pikiran negatif rasanya tiba-tiba datang begitu saja. Seperti takut mati, takut tiba-tiba pingsan, sampai ada pikiran akan mati saat itu atau sebentar lagi. Ya Allah takut sekali rasanya. Ditambah dengan gejala fisik seperti pusing kleyengan, lemas, mual sampai mulas.
Pikiran negatif sampai menguasai diri. Aku sampai kepikiran akan mati saat itu, bagaimana anak-anak ya? Apa aku harus mengunci pintu atau tidak?. Apakah ini pertanda? Dsb. Rasanya sungguh sangat tidak nyaman.
Sudah mencoba berbagai cara dari mulai berpikir, mengatur nafas, meminum obat (obat mual, obat masuk angin) karena pikir mungkin saja aku sedang tidak enak badan. Namun, perasaan itu tidak otomatis hilang. Kalau sudah begitu aku akan minta tolong suami untuk pulang.
Apakah Ini Serangan Panic?
Aku coba baca-baca tentang gejala yang aku alami, hmm aku belum berani mengidentifikasi.
Serangan panic mendadak, muncul ketakutan yang intens atau kecemasan dan gejala fisik, berdasarkan pada ancaman bahaya.
namun ketika baca gejala panic ternyata lebih parah yaa.. maksudnya aku tidak sampai seperti itu. Tidak sampai ke jantung berdebat kencang, lemas tidak berdaya, kesulitan bernafas, dsb. Mungkin saja masuk ke gangguan kecemasan umum.
Gangguan kecemasan adalah Gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, atau takut yang cukup kuat untuk mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jadi gangguan kecemasan ini banyak jenis dan serangan panic adalah salah satu dari gangguan kecemasan.
Apakah Perasaan Ini Umum Muncul Pada Orang Lain Juga?
Selama ini aku memendam perasaan ini sendiri, terlebih memang tidak terlalu sering aku merasakan ini dan tidak mengganggu keseharian jadi pikirku mungkin tidak perlukan cerita-cerita.
Namun semakin penasaran seiring gejala ini muncul kembali ke dalam kesehatianku. Penasaran apakah perasaan ini wajar? Apakah orang lain juga merasakan hal ini? Rasa tidak tenang, rasa gelisah dan cemas, khawatir, takut mati, dsb.
Akhirnya aku ungkapkan ke suami, aku ceritakan semua yang aku rasakan dan alami. Ternyata suami juga pernah mengalami hal serupa, merasa gelisah, tidak tenang, cemas dan takut mati, hanya saja tidak diiringi dengan gejala fisik. Tidak sampai pusing, mual, dsb.
Tapi ketika sedang sakit, misal demam, badan tidak enak, perasaan gelisah dan takut mati kembali muncul kata suamiku.
Hmm... rasanya ini wajar dan normal ya. Ketika kita sakit memang kadang larinya kesana. Dan perasaan gelisah, takut, tidak tenang mungkin saja umum dialami semua orang bedanya ada yang dengan gejala fisik atau tidak. Yang dengan gejala fisik parah bisa dikategorikan dengan gangguan cemas, serangan panic, dsb.
Kenapa Ini Bisa Terjadi?
Aku berpikir terus, kenapa ko ini bisa terjadi. Padahal aku merasa tidak memiliki trauma masa lalu, tidak sedang dalam kondisi depresi atau tertekan, tetap beribadah shalat dan mengaji.
Namun setelah baca-baca dan mencoba memahami kondisi diri mungkin saja memang sedang dalam kondisi diri yang sangat lelah. Walau merasa tidak stress aku mengingat kembali gejala ini muncul ketika aku sedang lelah sekali belajar semasa SMA untuk mempersiapkan UAN dan masuk kuliah. Aku ingat sekali tidur kurang, stress juga kepikiran ini itu.
Dan sekarang mungkin saja sama, juga karena kelelahan mengurus bayi dan balita. Walau jujur aku tidak merasa stress, karena suami bantu segalanya, keluarga juga support. Ya tapi mungkin aku tetap kelelahan karena kurang tidur dan tidak berhenti beraktifitas.
Oia dan lagi bisa dari terlalu banyak informasi yang masuk ke otak. Jadi kan sekarang kita gampang banget mendapatkan informasi lewat genggaman. Kadang scrolling medsos juga banyak banget berita yang gak bisa kita sortir (positif/negatifnya). Nah berita atau informasi yang kita baca, kita tangkap dan masuk ke pikiran/otak ternyata mempengaruhi juga loh terhadap gangguan kecemasan.
Lalu Harus Bagaimana?
Ketika rasa gelisah muncul, aku hanya bisa mengatur nafas dan berzikir. Karena rasanya tidak nyaman sekali apalagi ditambah dengan gejala fisik aku pasti minta bantuan suami, karena anak-anak tidak akan terhandle dengan baik. Dan lagi aku butuh orang lain untuk sedikit meringankan kekhawatiran. Setidaknya aku bisa bercerita, minta bantuan dipijat atau dibalur agar lebih relax.
Aku juga menghindari minuman mengandung cafein saat ini, kopi dan teh enga dulu deh sementara. Dan stop scrolling medsos, medsos hanya untuk post yang positif habis itu logout lagi.
Jika gejala hilang aku terus berdoa agar gejala itu tidak kembali muncul karena Masya Allah rasanya sungguh tidak nyaman, paling tidak nyaman dari apapun yang pernah aku rasakan. Lanjutan cerita ini disini ya. Teman-teman adakah pengalaman yang serupa? Boleh sharing di kolom komen ya 😊.
makasih sharingnya
ReplyDeleteAdikku sempet cerita kalo dia itu tiap kali harus berjumpa dengan orang yg belum dikenal, selalu aja kayak dada berdebar kencang, pusing, tangan sedikit Tremor, takut, panik gejala2 begitu mba. Tapi saat ketemu dengan orangnya, dan ternyata baik2 aja, dia kembali normal. Tapi ntr muncul lagi di saat harus ketemu lagi dengan org baru.
ReplyDeleteAku juga g tau apa itu gangguan kecemasan atau karena dia sangaaaat introvert dan memang jrg ketemu orang yaaa. Selama ini juga belum berobat kemana2 sih mba. Ya Krn dia juga kuatir mau ketemu dokter atau profesional lain. Skr ini, Krn sudah resign dari kerjaannya, dia udh jrang ngalamin, Krn udh jarang ketemu orang kan. Pas kerja dulu Krn masih sering ketemu orang2 baru di lingkungan kerja nya.
Tapi memang dia juga bilang kalo perasaan itu kumat, bener2 ga nyaman banget. Rasa mau pingsan kalo saking takutnya.