Saat ini aku dalam kondisi menerima bahwa diri memang 'keueungan' (bahasa sunda), istilah lainnya 'takutan'. Takut apa? Macem-macem sih, takut sendirian, takut jurig 👻 , takut sakit, dsb. Dan akhir-akhir ini aku menyadari dan mencoba menerima bahwa aku memang punya gejala kecemasan umum.
Takut dan cemas memang tidak masalah malah baik bisa jadi salah satu jalan untuk kita mempersiapkan diri lebih baik untuk menghadapi faktor yang membuat takut/cemas tersebut. Misalnya, takut persentasi di depan banyak orang, rasa cemas yang dialami pasti sedikit banyaknya membuat kita bergerak dan berusaha untuk latihan, menguasai materi, dsb. Dalam mempersiapkan persentasi menjadi lebih optimal.
Sayangnya takut dan cemas jika berlebihan juga ternyata tidak baik. Dapat mengganggu kondisi fisik terlebih mental seseorang. Ditambah jika hal tersebut mengganggu keseharian. Dan ini yang sedang aku alami beberapa bulan kebelakang ini.
Baca juga : Merasa Gelisah dan Tidak Tenang, Apakah Ini Gangguan Kecemasan?
Saat ini sedang menata hati kembali, menata diri kembali untuk kembali sehat lahir batin, untuk berupaya mental kembali optimal.
Ya aku melawan kecemasan berlebihan yang belakangan ini aku alami. Tentu hal ini bukan sesuatu yang mudah. Banyak upaya yang harus dilakukan salah satunya adalah mencoba menerima kondisi diri sendiri, karena kadang kita belum mau/mampu menerima kondisi diri apa adanya sehingga untuk mengubah akan sangat sulit karena belum menerima.
Ya kita harus menerima dulu kekurangan diri, yang terjadi di masa lalu ataupun yang sedang kita jalani saat ini. Menerima dengan ikhlas bahwa ini salah satu takdir Allah, Qadtratullah. Karena tanpa seijinNya tidak akan kita lalui/rasakan.
Setelah menerima, barulah berupaya untuk healing. Me agaist me, aku melawan ketakutan dan kecemasan yang ada pada diri. Dalam arti berupaya dengan sungguh-sungguh untuk sembuh dari gejala axienty menuju kondisi mental yang kembali optimal.
Bukan perkara mudah, tapi aku yakin Allah selalu memudahkan. Bukan perkara mudah, tapi aku yakin aku mampu dan bisa melewati semua ini. Apalagi aku dianugerahi support sistem yang sangat baik.
Salah satu hal ketika gejala kecemasan muncul aku akan lawan ;
Pertama, adalah atur nafas. Aku harus fokus pada nafasku, tarik nafas, buang nafas, terus begitu sampai sedikit-sedikit lebih tenang.
Kedua, adalah berdzikir. Setelah fokus ke nafas dan lebih tenang aku teruskan mengatur nafas kali ini dengan berdzikir "subhanallah, walhamdulillah, walailahaillah, wallahuakbar".
Ketiga, afirmasi positif. Berupaya menghilangkan pikiran negatif yang muncul dan menggantinya dengan afirmasi positif atau sugesti-sugesti yang positif. "Aku sehat, aku aman, aku selamat, aku kuat, aku bahagia, aku tenang".
Sudah sekitar kurang lebih 3 bulan aku jalani dan terus berupaya agar gangguan kecemasan tidak kembali hadir, sedikit sedikit tapi pasti. Bismillah..
Kalau kamu? Apa yang ingin kamu lawan dari dirimu?
Oia tulisan ini diikutsertakan dalam collabblog bersama teman-teman Bandung Hijab Blogger.
Comments
Post a Comment