Assalamualaikum,
Nada sudah mau SD, Masya Allah gak kerasa banget ya.. anak cepat sekali besarnya, perasaan baru kemarin melow terharu karena Nada mau masuk TK, ceritanya disini. sampai aku tulis juga momen pertama Nada masuk TK, disini ceritanya. Eh sekarang sudah mau SD lagi.
Waktu mau masuk TK dulu agak melow karena terharu aja Ya Allah ini anak bayi sekarang udah mau sekolah. Sekarang mau SD terharu juga sih cuma lebih banyak drama nya sih buat ibu, wkwk.
Jadi tulisan ini pure isi pikiran ibu dan kegalauan mau masukin Nada SD dimana, kenapa dan bla bla bla bla-nya. Semoga gak jadi mumet juga bacanya ya, hihi. Siapa tau jadi bahan prepare buat teman-teman yang masih punya anak balita untuk sekolahnya nanti. Karena eh karena aku merasa kurang matang prepare-nya.
Sekarang beberapa sekolah swasta sudah mulai penerimaan siswa baru dari Oktober dong~. Awalnya gak ngeh kalau tahun ini sudah mulai buka penerimaan siswa baru, eh gak sengaja chatingan sama temen yang juga punya anak usia TK dan dia ngomong 'eh akhir tahun ini sudah mulai pendaftaran SD lho kalau pilih swasta'. Langsung kepikiran 'Ya Allah aku belum nyiapin apa-apa? Nada sekolah dimana?'.
Rencana yang Meleset
Aku gak banyak cari tahu sekolah di Jakbar ini karena sudah kePDan mau pindah ke Bandung dan Nada sekolah disana. Kalau di Bandung sudah ada sekolah inceran, yaitu:
1. Darul Hikam Bandung
2. Sekolah Alam Bandung
Betul istilah 'Manusia hanya bisa berencana, takdir Allah yang menentukan.' Kondtratullah kami belum bisa pindah ke Bandung dan otomatis harus cari sekolah SD daerah sini juga.
SD adalah sekolah terlama, 6tahun. Jadi setidaknya harus nyaman baik ke anak atau orangtua. selain itu SD ini sekolah formal pertama yang wajib diikuti oleh seluruh anak-anak di Indonesia ya kan. Kalau TK kan gak wajib ya.
Aku buat beberapa poin kenapa sih sampai galau cari SD ini :
1. Cari yang cocok dengan karakteristik anak.
Jadi Nada ini termasuk anak aktif dan kinestetik. Dia suka mengeksplor motorik dan eksperimen. Sekolah yang cocok ya seperti metode mentoseori atau kurikulum Sekolah Alam
2. Cari satu visi misi dengan tujuan pengasuhan dirumah.
Selain cocok dengan karakteristik anak harus cocok juga dengan orangtuanya. sreg lah ya sekolahnya dihati orangtua. Masalah sreg ini seperti ada rahasia tersembunyi gitu, kayak kita nemuin temen yang sreg dan enga gitu lho.
Salah satunya ya itu tadi, sekolah punya tujuan pendidikan yang sejalan dengan pengasuhan orangtua dirumah. Ini tentunya setiap keluarga beda-beda ya. Nah untuk saat ini ada yang sreg dihati aku baru Sekolah Alam Indonesia dan Muhammadiah. Sayangnya pada jauh dari domisili sekarang, huhu.
4. Jarak Dekat
Berhubung gak ada ART atapun saudara yang dekat jadi gak bisa titip-titip rumah/anak. Aku tetap pertimbangkan jarak yang dekat juga terjangkau oleh transportasi umum. Secara kalau ayahnya gak bisa jemput, pasti aku yang akan jemput dengan bawa Ara.
Kasian juga Nada kalau terlalu jauh malah cape dijalan dan tidak efektif. Nantinya bukan happy dan enjoy malah uring-uringan kitanya.
3. Cari sesuai Budget
Masya Allah sekali masuk sekolah jaman sekarang mahal-mahal sekaliiii, terlebih sekolah terpadu ya. Sekolah bagus ya harganya juga bagus. Salah satu hal yang penting sekali dipersiapkan jauh-jauh hari adalah biaya pendidikan anak.
Well, jadi sempat cari sekolah dengan metode montessori di JakBar dan masuknya sampai 50juta, spp 2,5juta. Ya udah mundur teratur ya cin.. lalu nyanyi "ooooooo... jangan dipaksaaa" 😂.
Bikin Opsi
Jadi sekarang belum dapat nih si aku, sambil cari dan survey sana-sini lumayan masih ada waktu sampai awal tahun kan ya. Sambil terus berdoa kasih yang terbaik sama Allah.
Nah jadi sekolah idaman aku yang banyak mau ini ternyata belum bisa kejangkau ada yang karena jarak ada yang karena budget. Solusi?
Hasil diskusi kami (aku dan suami) sih intinya. Kita fokus ke tujuan pendidikan dan pengasuhan untuk Nada. Jadi aku dan suami ini fokus ke mengarahkan Nada sesuai dengan karakternya. Inginnya sih inginnya ke SAI (teuteup) tapi kalaupun tidak, kita buat opsi lain :
1. Sekolah Komplit sesuai Keinginan
Ya inilah ibu hikmah si idealis, ingin begini begitu. Tapi realistis juga kok, buktinya ada ko sekolah yang sesuai keinginan kayak SAI, (tapi jarak tetap gak mungkin). Atau sekolah montessori (tetep budgetnya gak masuk)
Jadi inginnya masuk ke sekolah yang pas, komplit yang dibutuhkan anak ada disekolah. Tapi ya lagi lagi nyanyi ".... jangan dipaksa". Kita buat opsi ke-2
2. Sekolah Biasa dengan Tambahan Penunjang Bakat Anak
Well, ini yang jadi opsi kedua. Aku cari sekolah biasa, tidak usah terpadu, tapi tetep akreditasi A dan ada program tahfiznya (banyak mau lagi si ibu 🙃). Tapi ada ko, kayak Muhammadiah. Dan diluar sekolah aku bisa upayakan untuk tambahan penunjang hobi/bakat Nada. Seperti ikut Karate/Taekwondo dan english club disesuaikan dengan kesukaan anaknya.
Kenapa harus sekolah biasa? Karena kalau IT pasti cape banget kalau harus ikut tambahan penunjang bakat juga. Syukur-syukur disekolahnya ada ekskul yang bener-bener Nada sukai. Dan lagi kebayang gak, biayanya akan double juga, sekolah IT kan SPP sekitar 800-1,5jt belum penunjang bakat sekitar 800rb juga sebulan (kembali lagi sesuaikan dengan budget 🙃).
Jadi intinya banyak sekali pertimbangan soal pendidikan dan pengasuhan anak. Bukan mau gagayaan bukan! Tapi pengen memberikan yang terbaik buat anak sebisa kita 🤍
Kadang kriteria sama kenyataan suka susah ya, mau yang deket tapi gak sesuai sekolahnya. Kalau aku akhirnya pilih yang deket. Deket saja masih naik angkot. Ya, apaboleh buat karena ibunya juga kerja. Paling kalai sore sy kasih latihan2 lagi buat anak
ReplyDeleteWaaah Nada ... Aku pernah main ke sekolah Alam Bandung trus langsung naksir, hihi ...
ReplyDeleteEh masih di jakbar yah. Coba deh tanya mbak Tatha, anaknya sekolah di apa gitu dia pernah cerita katanya materi pelajarannya itu menyesuaikan anak.