Periksa Gigi di Casadienta

Assalamualaikum,

Bulan puasa tahun ini merupakan puasa terberat karena masih menyusui dan sakit gigi, Masya Allah. Jadi gigi bawah sebelah kiri sudah mulai sakit di awal puasa tapi tidak terlalu signifikan sakitnya dan hilang timbul. Memang ada lubang sedikit, ketika selesai makan langsung sikat gigi dan kumur-kumur aja sudah langsung hilang sakitnya. Pertengahan bulan puasa udah mulai minum obat penahan nyeri karena sakit gigi dan kumur-kumur gak mempan, sakitnya juga sudah mulai gak mau hilang. 

Udah ancang-ancang mau ke dokter gigi tapi saat itu suami sedang sibuk-sibuknya jadi aku coba tunda karena anak-anak gak ada yang jaga. Dan lagi sebentar lagi mudik juga, jadi bisa periksa gigi di Bandung saja. 

Sampai di waktu mudik dan sudah di Bandung 1 minggu sebelum lebaran tapi kok gigi jadi aman sih? Mulai deh maju mundur lagi ke dokter gigi. Jadi sakitnya seperti awal, hilang timbul dan tidak terlalu signifikan, sikat gigi dan kumur-kumur sudah langsung hilang. Tapi ternyata H-2 mau lebaran dong mulai sakit Masya Allah pake banget, jadi terus terusan minum obat penahan sakit dan antibiotik. 

Baru pertama kali ngerasain sakit gigi yang sakit nya itu sakit banget sampai kepala dan leher itut sakit banget. Sampai nangis sesegukan juga karena sakit banget, Masya Allah. Diliatin anak-anak malu sih tapi ya gimana bener-bener sakit. Waktu itu sempet kumur-kumur pakai air anget dan ternyata tambah sakit 🥴. Coba kumur kumur pakai air dingin, alhamdulillah mendingan. Tapi tetep gak bisa ditahan sih sakitnya, kayaknya obat dan antibiotik pun gak ngaruh saat itu. Akhirnya memutuskan untuk ke dokter. 

Cari-cari dokter gigi juga bingung karena gak punya langganan dan jarang sekali ke dokter gigi semenjak gigi yang ditambal dulu itu dicabut. Akhirnya coba tanya-tanya teman, dan ada beberapa rekomendasi. Aku coba yang terdekat dulu aja sama rumah. 

Periksa Gigi di Casadienta

Jadi malam pas sakit banget itu aku langsung jalan ke klinik gigi Casadienta, lokasi nya yang paling dekat dari rumah yaitu di linggawastu, dekat balai kota Bandung.

Pas sampai disana ternyata harus booking dulu, gak bisa langsung. Memang ada beberapa orang yang sedang nunggu antrian disana. Akhirnya aku booking jadwal untuk besok pagi jam 10,00.

Jadi disana harus booking dulu bisa via online juga bookingnya. Nanti isi data termasuk mau dengan dokter siapa, admin nya memberi list nama-nama dokter yang praktek pada hari dan jam tersebut. Karena baru pertama buatku dan gak tau juga dokter mana yang cocok. Akhirnya aku minta pilihan saja oleh admin nya. Dokter mana saja yang free. 

Malam nya aku tidur dengan terus berdoa biar sakitnya terus mereda. Alhamdulillah bisa tidur cukup juga malam itu. 

Pemeriksaan Gigi Pertama

Pagi nya gak sabar pengen ketemu dokter 😅. Aku sampai jam 10,00 kurang, langsung ke resepsionis dan diberitahukan bahwa yang akan menangani gigi ku adalah drg Enan. Aku diminta menunggu di lantai atas. 

Sambil menunggu, aku lihat-lihat suasana di klinik yang nyaman, bersih dan kids friendly juga. Ada ruangan khusus untuk pemeriksaan gigi anak dan ada playground kecil untuk tempat nunggu anak-anak. 

Kalau anak-anak ikut pasti happy nih, hehe.

Tidak lama menunggu, aku di panggil untuk masuk ruangan. Seperti biasa interview singkat dulu oleh dokter sebelum duduk di kursi astronot 😆. Dokter Enan mulai meminta untuk aku duduk di kursi astronot dan ketika melihat gigi yang sakit dokter berhenti memeriksa dan bilang  "teh ini saraf nya sudah kena, jadi kita beresin dulu ini saraf-saraf yang kena ya. 2-3x pertemuan baru bisa tambal permanen". 

Ternyata yang bikin teramat sakit adalah saraf gaes, kena saraf dan ternyata gak hanya satu saraf tapi ada beberapa yang kena kata dokter. Aku sampai bilang "pantes dok sakit banget, masya Allah. Baru pertama sakit gigi yang bener-bener sejarah ini sakitnya". Dan dokter sambil tersenyum bilang "iya teh karena kalau kena saraf memang sakit banget".

Drg. Enan memberitahu juga untuk hari ini akan diberi obat di dalam gigi yang berlubang nya untuk mengatasi saraf yang kena dan ditambal sementara. 2 minggu lagi perlu kontrol lagi untuk memastikan tindakan selanjutnya. Sekitar 30 menit di dalam ruangan tindakan. Aku keluar dengan sumringah karena bener-bener hilang sakitnya setelah dokter tangani. Bener yaa kekuatan dokter, wkwk.

Lagi nunggu sambil deg-degan.

Selesai, aku kembali ke resepsionis. Sebelum memberikan tangihan resepsionis akan mengulang list tindakan apa saja yang sudah dilakukani ruang drg tadi sambil menyebutkan rincian biayanya. Untuk saat itu, pemberian obat dan tambal sementara aku mengeluarkan biaya 350,000.

Lebaran yang Hati-hati

Lebaran bener-bener dijaga banget makannya, gak bisa haphaphap kayak tahun lalu, wkwk. Aku menghindari makanan keras dan alot juga, padahal pengen banget makan rendang 😅. Makan pun pakai gigi sebelah kanan, tapi agak susah karena sebelah kanan gigi belakang sudah gak ada juga. Kasus nya sama, lubang yang semakin lama semakin luas dan terlalu sering lepas tambalan, jadi bulak balik dokter gigi, itu yang melelahkan. Akhirnya aku tanda tangan persetujuan cabut gigi. Dan akhirnya sekarang menyesal sih.

Hilang satu gigi aja rasanya makan gak enak lho, lebih susah dan lama ngunyah makanan. Memang ya, rezeki sehat itu paling mahal, punya gigi sehat itu rezeki yang Masya Allah tidak ternilai. Jadi sekarang, aku mau usahakan tetap menggunakan gigi yang sakit ini sih. Maksudnya gak akan di cabut dulu, kita ikhtiar obati dan tambal dulu, walau harus bulak balik dokter gigi. 

Pemeriksaan Gigi Kedua

Setelah seminggu berlalu, aku memutuskan untuk kembali kontrol gigi ke klinik Casadienta sebelum balik ke Jakarta. Sehari sebelumnya aku sudah booking untuk bertemu jadwal drg Enan, karena awal sudah ditangani oleh beliau jadi aku mau melanjutkan dengan drg yang sama. 

Lorong di lantai 2.

Setelah berbincang sebentar, dokter kembali memeriksa dan ternyata masih ada saraf yang belum mati. Sehingga aku kembali harus diberi obat didalam gigi untuk mematikan saraf ini. Namun sebelum itu, dokter meluaskan dulu gigi yang berlubang tersebut karena sulit untuk menjangkau saraf yang kena. Proses itu yang cukup lama sih, karena dokter benar-benar harus teliti mengerjakan nya. Cukup pegal momen itu, alhamdulillahnya dokter pengertian dan ramah, istirahat dulu dari nganga, wkwk. Hampir 2 jam di dalam ruangan, alhamdulillah bisa selesai dengan lebih lega juga. 

Kamar mandi lantai atas, bersih nyaman.

Dokter menjadwalkan kunjungan selanjutnya di 2 minggu lagi, namun aku minta rekap medis saja untuk melanjutkan di Jakarta nanti. Katanya kalau yang sekarang sudah bersih/steril, next kunjungan bisa langsung ditambal permanen.

Selesai, ke meja resepsionis dan kembali di rekap tindakan apa saja yang dilakukan dan biaya nya. Biaya kali itu mencapai 550,000, Masya Allah ya, sehat itu mahal. Padahal baru 1 gigi aja yang sakit dan yang ditangani 😆.

Ruang periksa anak ada di lantai 2.

Di klinik Casadienta pelayanannya ramah dan nyaman juga tempatnya. Selain itu fasilitasnya lengkap dan rincian harga bisa ditanyakan terlebih dahulu sebelum tindakan. Bisa cek juga medsos nya, banyak promo-promo menarik juga disana untuk perawatan gigi. 

Ditemenin ayah Bilal kemanapun, kapanpun, Sarangeo 🤍.

Selesai kunjungan kedua alhamdulillah tidak merasakan sakit lagi sampai sekarang, tetep masih PR buat kontrol lanjutan disini untuk tambal permanen. Lagi cari-cari klinik gigi yang cocok juga cari waktu libur ayah Bilal biar ada yang jagain anak-anak. 

Semoga gigi-gigi kita semua sehat-sehat terus ya gaes 😁.