Assalamualaikum,
Seberapa sering moms mengobrol dengan anak?. Ternyata mengobrol dengan anak ini salah satu hal yang sangat penting dalam pengasuhan ya. Masalah komunikasi adalah kunci berlaku dalam pernikahan maupun pemgasuhan anak.
Komunikasi dengan anak ini dibangun sejak anak masih dalam kandungan. Walau belum berkembang aspek bahasa-nya, namun indra pendengaran sudah mulai ada. Bahkan mengajak janin komunikasi bisa meningkatkan bonding antar orangtua dan calon bayi. Salah satu stimulasi yang baik untuk perkembangan bahasa-nya adalah banyak mendengar. Oleh karena-nya komunikasi sangat dibutuhkan untuk anak. Banyak cara orangtua untuk membangun komunikasi yang baik dengan anak sejak dini. Kalau kehabisan bahan obrolan, bisa dengan membacakan buku, mendongeng dan lain sebagainya.
Sedari kecil, aku selalu komunikasikan apa-apa saja yang melibatkan anak dalam bentuk sounding. Karena bayi/balita belum bisa bicara namun aku selalu percaya kekuatan sounding, alhamdulillah terbukti dalam proses menyapih dan toilet training tanpa drama. Sebenarnya banyak hal lain yang lebih sederhana seperti ketika kami akan pergi kumpul keluarga besar, sebelumnya pasti anak-anak di souding dulu bahwa nanti akan ada banyak orang, dll.
baca juga : Menyapih dengan Cinta dan Cerita Toilet Training Nada
Alhamdulillah anak pertama kami sudah masuk SD tahun ini, sudah senang bercerita. Walau masih belum runut struktur bahasanya, namun kami mengerti apa yang Nada bicarakan. Sebenarnya dari TK Nada sudah suka bercerita tentang apa yang terjadi di sekolah ataupun dirumah ketika bermain dengan teman-temannya. Namun masih belum detail dan masih tidak fokus membahasnya. Seperti hanya menginformasikan saja.
Saat ini berbeda, Nada selalu bercerita ketika perjalanan pulang sekolah. Dan mengulang lebih detail ketika menjelang tidur, bisa disebut Deep Talk dan aku bersyukur. Karena banyak sekali manfaat dari deep talk ini.
Manfaat Deep Talk
Deep talk sendiri adalah percakapan mendalam dua arah yang membicarakan banyak hal yang bermakna. Biasanya Nada menceritakan kebahagiaan dan kegelisahannya di sekolah, seperti hari itu dapat bintang karena apa, keresahan karena ada teman yang menjailinya, lalu obrolan mendalam sampai pada harus bagaimana sikap Nada dalam menghadapi hal tersebut. Pembicaraan ini tektok-an, jadi tidak 1 arah tetapi 2 arah. Aku berusaha tidak menghakimi namun memposisikan sebagai teman yang enak diajak berdiskusi. Sudah sekitar 1 bulan sekolah, deep talk ini baru berlangsung sekitar 1 minggu, namun aku merasakan manfaat dari deep talk ini. Diantaranya :
1. Membantu Anak Belajar Tentang Emosi
Setelah bercerita biasanya ada perasaan lega yang dirasakan oleh kita, ya kan moms? begitupun dengan anak. Bercerita, curhat atau mengungkapkan semua kegelisahan, perasaan di hari itu membuat anak merasa 'Lega'. Perasaan lega ini sangat membantu anak dalam belajar mengenali dan mengelola emosi. Bercerita akan meringankan emosi anak, apalagi respon yang ia dapat dari kita sebagai orangtua adalah respon yang baik juga menenangkan. Ini akan membuat emosinya lebih stabil.
Apalagi saat ini Nada banyaknya bercerita tentang keresahannya dalam belajar bersosialisasi dengan teman-temannya. Ada perasaan sedih dan kecewa ketika tidak diajak bermain, karena teman bermainnya tidak masuk sekolah. Ada perasaan sakit dan marah ketika ia dipukul temannya. Aku punya kesempatan lebih leluasa dalam memberi nasihat/masukan ketika ia bercerita. Jangan lupa berikan dulu empati kita untuknya, barulah bantu untuk memilihkan solusi baik untuk ia lebih mampu menghadapi apa yang terjadi ketika hal itu terulang.
2. Memperluas Cara Pandang Anak
Mengobrol sebelum tidur, ketika hari itu sudah terlalui dan waktunya diri siap untuk istirahat. Menjadi poin bagus karena saat itu anak sudah mulai relax untuk istirahat. Dan alhamdulillah-nya tanpa dipanjung, sebelum tidur Nada selalu memulai cerita ataupun pertanyaan. Banyak mengobrol dengan anak seperti ini dapat memperluas cara pandang anak. Selayaknya diri kita, banyak bergaul ataupun mengonrol/mendengar orang lain, wawasan kita semakin luas, sudut pandang kita semakin banyak. Dan tentu ini sangat baik untuk perkembangan anak, terutama pengampilan sikap dan keputusannya kelak di setiap masalah yang dihadapi.
3. Memperdalam Hubungan Kita dengan Anak
Semakin banyak mengobrol apalagi deep talk, kita akan semakin dekat dan paham satu sama lain. Aku juga terkadang menceritakan pengalaman ketika dulu menghadapi masalah yang hampir sama kepada Nada. Semakin hari, semakin tidak sungkan Nada bercerita tentang hal-hal yang ada dalam pikirannya. walau terkadang adiknya, Ara merasa terganggu karena terlalu lama sehingga dia yang mau tidur tidak bisa tidur, wkwk.
Membangun Deep Talk
Bersyukur karena Nada mampu bercerita dengan leluasa terhadapku setiap malam. Bercerita apa-apa saja kegelisahannya, yang membuatnya bahagia juga yang membuatnya sedih. Sampai Nada selalu bertanya "bagaimana ya bu?". Berikut 3 hal penting dalam membangun deep talk, diantaranya :
1. Sejak Dini
Kalau ditanya awalnya dari mana?, Bagaimana cara membangunnya?. Jawabannya ya dari bayi, berawal dari sounding. Banyak bercerita dan mengobrol dengan anak salah satu jalan nantinya anak bisa deep talk dengan kita, orangtuanya. Semenjak TK, kami (aku dan suami) selalu menanyakan "bagaimana perasaannya hari ini di sekolah?" Dan Nada biasanya jawab dengan singkat, bahkan awal-awal bingung jawabnya, mikir cukup lama juga. Setiap hari ditanya setelah pulang sekolah, sampai Nada pernah bilang "kenapa sih ibu ayah nanya gitu terus?" Wkwk. Atas perjuangan kami dari dulu, alhamdulillah saat ini Nada bercerita tentang harinya sendiri tanpa ditanya.
2. Banyak Bercerita
Dari kita banyak bercerita, membacakan buku, mendongeng, sounding, kmunikasikan pada anak segala sesuatru yang menyangkut dirinya dan kira-kira anak perlu tahu, percaya bahwa anak mengerti apa yang kita ucapkan. Ketika bonding kita dekat dengan anak maka tanpa dimintapun deep talk ini akan mengalir begitu saja.
3. Waktu
Jangan lupa siapkan waktu untuk anak ya. Karena banyak anak yang sudah mau bercerita atau bertanya namun ayah ibu meminta anak menunggu dengan waktu yang ternyata tidak sebentar. Sehingga cerita yang ia punya lama-lama menguap atau malah mengendap di dalam bawah sadarnya, lupa untuk diungkapkan. Sebenarnya tidak lama untuk deep talk sebelum tidur ini, kalau saya biasanya 30 menit sampai 1 jam. Jika sudah aku selalu bertanya "Sudah? siap untuk tidur?", kadang Nada jawab "belum, 1 lagi bu.." dia lanjut bercerita. Tapi kalau dia sudah selesai pasti menjawab "Sudah bu, yuk tidur".
Bagaimana dengan moms semua, adalah yang juga punya pengalaman manfaat yang dirasakan ketika melakukan deep talk dengana anak? bisa sharing di kolom komentar ya!
Keren sih bisa deep talk sama anak sejak kecil. Sedikit waktu yang kita berikan, bisa berdampak besar jika jenis aktivitasnya berkualitas seperti ini
ReplyDeleteAlhamdulilah aku juga biasakan itu, berhubung udah pny 2 kadang akhirnya baku hantam karena rebutan pengen cerita sementara yang satu belum selesai cerita wkwkwk..ya begitulah seru ya neng alhamdulilah
ReplyDeleteAku senang ngobrol ngalur ngidul bersama anak. Sebetulnya tak hanya saat jelang tidur tapi hal hal misalnya dia sepulang sekolah atau sedang selesai berkegiatan. Kita juga lebih merasa dekat dengan anak. Begitupun sebaliknya
ReplyDeletealhamdulillah juga mba, aku dengan anakku yang baru satu ini cukup sering melakukan deep talk apalagi sekarang anakku itu udah usia remaja jadi mesti pinter2 sih cari cara buat ajakin anak ngobrol
ReplyDeletesecara teori saya belajar gak boleh menghakimi, tetapi praktiknya ternyata ada juga momen kecil menghakimi ini, hahaha. Tapi alhamdulillah, bocah selalu mau bercerita. Saya selalu nanya, bahagia gak di sekolah? Dapat kebahagiaan apa hari ini? Semoga bonding kita dengan anak tetap terjaga ya
ReplyDeleteAlhamdulillah aku juga lagi membiasakan kegiatan deep talk sebelum tidur, dengan membiasakan hal ini banyak sekali manfaatnya untuk aku dan anakku, waktu bonding yang sangat tepat dan ampuh menurutku adalah sebelum tidur, mereka jadi terbuka dengan orang tua, dan tumbuh menjadi sosok yang sangat menyenangkan.
ReplyDeleteBanyak manfaatnya ya deeptalk. Aku sekarang ini apalagi udah pada sd, tepar banget semua, paling sama si adek yg blm skul. Deeptalk pas lagi makan gitu seringnya atau ngemil sama kaka2.. seru yaa mereka crita di sekolah
ReplyDeleteSejak anak-anak masih kecil, saya juga suka membacakan cerita sebelum mereka tidur. Sekarang anak-anak sudah besar, deep talk-nya gak setiap mau tidur aja. Sepulang sekolah, biasanya mereka banyak cerita, jadi ada kesempatan untuk deep talk.
ReplyDeleteSalah satu quality time aku sama tiga pre teen ku ini ya deep talk saat mau tidur yang jujur kuantitasnya jauh berkurang sejak mereka remaja dan kami udah pisah kamar masing2. nah tapi mengingat manfaatnya yang luar biasa aku tetap sempatkan nih terutama sama dua gadisku
ReplyDeleteAku suka juga lakukan hal ini, cuma sukanya kalo akhir pekan sebab kalo udah ngobrol bisa lupa waktu sampai malam, besok kan sekolah yah, hehehe
ReplyDeleteManfaat deep talk dengan anak ini bagus juga untuk melatih komunikasi anak. Bisa melatih mendengarkan yang baik, juga mengeluarkan unek-uneknya. Semoga saya bisa menjadi ibu yang bisa bercerita ke anak sebelum tidur.
ReplyDeleteAku nyesel banget sih baru memulai proses ni saat anakku udh besar dulu ilmu parenting kan ga semudah sekarang ya didapat. Tp ada sib kebiasaan2 yg selalu aku lakukan sama anak2 sebelum tidur kaya baca buku. Insyaallah ga ada kata terlambat. Masih bisa memperbaiki komunikasi sama anak2. Aku saat ni teeus mencoba utk jd pendengar yg baik
ReplyDeleteDeep talk rutin dilakukan setiap hari ketika anak-anak masih kecil. Gak ada jam tertentu. Tapi, setiap hari ada deep talknya. Ketika anak-anak beranjak remaja, udah gak setiap hari. Karena mereka mulai punya kesibukan yang seringkali pulangnya larut malam. Tapi, tetap diusahakan ada momen deep talk. Jangan sampai hilang kebiasaan ini.
ReplyDeleteManfaatnya bagus deep talk sejak dini. Pengalaman, kedua anakku laki-laki sejak kecil aku sediakan waktu buat deep talk..akhirnya kini meski mereka udah 18 dan 14 tetap biasa curhat ke ibunya
ReplyDeleteAlhamdulillah, akunpun masih selalu deep talk bareng anak smape sekarang udah 20 tahun usianya. Entahlah kek rasanya ada yang berbeda aja, dan manfaatnya luar biasa banget, apalagi dilakukan dari semenjak dini.
ReplyDeleteIya ya deep talk dengan anak sangat berguna, mendekatkan kita dengan anak, bikin mereka lega dan dapat wawasan baru, anak-anakku juga sering ngobrol dan tanya pendapatku tentang suatu hal.. semoga kita bisa jadi sahabat anak-anak yaa
ReplyDeleteWah kalo di aku gak semua anakku suka bercerita, Mbak. Dari kelima anakku (yg satu masih bayi) hanya dua anak yang suka bercerita apa aja yang terjadi di sekolah atau apa aja deh.. yang dua kurang suka cerita-cerita. Hehe.
ReplyDeleteBagus ya kalau bisa rutin tiap hari deep talk gitu. Keren.
Yang terasa banget tuh.. pas aku deep talk sama kakak saat doi mau masuk pesantren.
ReplyDeleteDuh, rasanya gak percaya banget kalo dulu ni anak mungiillss, skarang uda bisa dimintain saran, uda paling wise kalau di keluarga lagi ada discuss, paling ceria, si paling gak bisa nyakitin perasaan kedua orangtuanya. MashaAllaa~
Kalau inget masa-masa kek gini, aku jadi pen nangiisss..
Anakku dua laki2 semua. Sejauh ini yang masih suka cerita sebelum tiddur (aku sebut pillowtalk aja deh ya, soalnya ga sellau deep hahaha) adl di bungsu (kls 3). Soalnya dia masih suka bedtime story, jd ngobrolnya di sela2 story ini (kadang protes jalan ceritanya, atau dia punya versi yang berbeda haha). Kalau si sulung (kls 8) ceritanya sdh ga pas mau tidur, tapi kapan aja dia mau cerita. Termasuk cerita soal crush-nya hahaha. Kalau dia berani cerita soal crush, kuanggap dia cukup percaya pada kami selaku ortunya.
ReplyDeleteSaya biasanya paling nyaman kalau mau deep talk itu di tempat tidur, Mba. memang membangun hubungan kita sama anak. dan nasehat kita lebih masuk ke mereka, karena merekafokus dengan kita. tibang kita nasehatinnya sambil marah2 krn kesalahan anak.
ReplyDeleteDeep talk ini penting ya mbak
ReplyDeletePaling bagus deep talk saat bed time stories
Bisa mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak
Sampai sekarang usia remaja saya masih suka deeptalk sama anak, biar dia lebih terbuka dan nyaman bercerita pada ibunya
ReplyDelete