Assalamualaikum,
Merasa sibuk tidak memiliki waktu untuk berolahraga membuat aku terbiasa menjalani hari-hari tanpa olahraga, alhamdulillah masih beruntung karena jarang terserang sakit. Setelah belajar gaya hidup baik semenjak memiliki anak pertama, yang katanya berolahraga menjadi peran penting juga dalam menjalani pola hidup baik. Pada saat hamil anak ke-2 dokter menyarankan berolahraga ringan seperti yoga, meditasi, berjemur sambil streaching tipis saja disetiap pagi. Rutin melakukan saran dari dokter dengan berolahraga setiap pagi ternyata langsung dirasakan selama 1 minggu. Badan terasa lebih ringan, bugar, dari mental juga sangat berefek, aku jadi lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari di masa kehamilan, menjadi lebih stabil emosi. Dampak hidup baik yang dirasakan sampai pada kelahiran anak ke-2, alhamdulillah lahir dengan mudah, lancar juga anak ke-2 cepat tanggap dalam perkembangan. Aku yakin itu sangat berpengaruh terhadap kebiasaan apa yang dibangun semenjak hamil.
'Keenakan' merasakan manfaat olahaga ini berlanjut. Aku mulai bergabung ke sanggar senam untuk setiap minggu bisa mengikuti aerobic, body language dan zumba. Hal ini membuah olahraga saat ini menjadi salah satu me time yang paling dinantikan. Memang benar, olahraga membuat bahagia karena menurut data empiris berolahraga akan meningkatkann hormon endorfin. Hormon endorfin yang meningkat setelah berolahraga ini dapat mengurangi depresi.
Sebelum memasuki bulan ramadhan kemarin, semua member sangar berpamitan karena harus libur sealama 1 bulan di ramadhan. Hal ini tentunya membuat worry juga, sudah terbiasa olahraga tiba-tiba harus libur 1 bulan, oh no!. Aku mulai mencari refrensi untuk bisa tetap olahraga walaupun saat puasa, dan ternyata bisa banget lho dan aku sudah coba! Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mau berolahraga saat puasa :
1. Jenis Olahraga yang Bisa Dipilih
Tidak semua jenis olahraga bisa dipilih ketika berpuasa, tentu ini menyangkut energi yang dikeluarkan tidak sama dengan ketika kita tidak berpuasa. Pilihlah jenia olahraga yang intensitasnnya ringan, tidak terlalu berat, seperti : jalan santai, yoga, aerobic ringan dan lain sebagainya. Durasinyapun bisa dikurangi, yang biasanya jalan kaki selama 1 jam bisa diganti dengan 45 menit atau 30 menit. Atau yang biasanya setiap hari bisa diganti 1 minggu 4-3 kali saja. Sesuaikan dengan kebutuhan dan tubuh masing-masing. Saat ini yang aku lakukan adalah berjalan kali selama 30 menit saja disetiap harinya.
2. Pilih Waktu yang Tepat
Berolahraga di siang hari saat puasa akan terasa sangat berat ya. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan saat berolahraga di bulan ramadhan adalah waktu yang tepat. Beberapa waktu ini bisa jadi pilhan teman-teman :
- Setelah Sahur : Pagi setelah sahur dan shalat subuh, teman-teman bisa mulai berolahraga, energi masih besar setelah sahur namun tetap sesuaikan intensitas dan durasi ketika berolahraga karena kita masih tanpa asupan beberapa belas jam kedepan.
- Satu Jam Sebelum Berbuka : Biasanya waktu ini yang saya pilih, sambil ngabuburit berjalan kaki selama 30 menit yang 30 menit kemudian sudah berbuka dan memiliki asupan cairan.
- Setelah Berbuka : Bisa dilakukan 1 jam setelah berbuka, biarkan makanan turun dulu. Olahraga setelah berbuka ini bisa menjadi pilihan teman-teman ketika mau berolahraga yang intensitasnya agak berat atau durasinya lebih lama karena kita masih bisa menambah asupan energi.
Jalan kaki di hari pertama puasa bareng suami :D |
Harus tetap olahraga walo puasa 😄. Aku sendiri lebih suka 1 jam sebelum buka mba. Tapi intensitas aku kurangin. Lbh milih treadmill, dan olahraga beban 1 menit aja. Biasanya beban 45 menit treadmil 15 menit. Tapi kalo puasa akubga sanggub segitu 🤣.
ReplyDeleteYg penting pokoknya, olahraga ttp jalan. Udh kebiasaan, jadi ga enak kalo berhenti lama
sama mba, lebih punya energi karena mikirnya habis ini buka puasa bisa minum yang banyak, ya kan hihihi
Delete