4 Catatan Parenting dari Anak-Anak Pintar Clash of Champions

 Assalamualaikum,

sudah lama tidak menyapa di tulisan organik. Btw, teman-teman ngikutin class of champion yang viral sekarang-sekarang ini gak? Awalnya aku lihat video pendek dari reels ketika seorang anak bisa menjawab dengan cepat dan tepat perhitungan matematikan yang gak ada angkanya alias huruf semua, baru-baru ini aku tahu bahwa itu adalah cyptaritm, wkwk. Dari situ mulai penasaran, program apa sih ini? dan mulai nonton mulai dari episode 1, ternyata seru juga. lanjut ke episode-episode berikutnya sampai selesai di episode 11. 

Bukan tentang games show yang membuat aku menjadi makin penasaran adalah bagaimana cara mereka bisa seberprestasi itu? saking penasarannya aku juga ikuti beberapa podcast anak-anak CoC ini dengan beberapa youtuber, demi tau rahasia mereka. Well, aku merasa tayangan tersebut sangat berpengaruh pada diriku selaku orang tua. Ya! sadar bahwa kini tidak muda lagi, beberapa kali juga sempat flashback jaman sekolah dulu, bagaimana susahnya diterima di sekolah atau universitas favorit apalagi mendapat beasiswa nya. 

Semakin memahami bahwa peran orang tua menjadi kunci anak-anak berprestasi, terarah dan fokus pada bidang yang disenangi membuat aku semakin termotivasi untuk terus belajar bagaimana caranya memberikan fasilitas baik lahiriah maupun batiniah pada anak-anak agar siap menghadapi masa depan mereka. Dari semua pengamatan, ditemukan beberapa poin yang mungkin juga bisa menjadi pegangan orang tua dalam membesarkan anak-anak. 

  • Dasar Anak Berprestasi adalah Mandiri

Jika disimak, anak-anak berprestasi ini ternyata sudah mau dan mampu jauh dari orang tua di masa sekolah, bahkan ada yang sejak SD biasa jauh dari orang tua karena karantina persiapan olimpiade. Well, kemandirian ternyata dasar dari anak-anak mampu dalam mencapai cita dan tujuan mereka. Kepercayaan orang tua pada mereka juga yang mampu membuat anak-anak menjadi mandiri. Percaya bahwa mereka sudah diberikan bekal yang cukup untuk dapat jauh dari orang tua. 

Bahkan ada Xaviera yang sudah menempuh pendidikan SMA di Korea dan mempersiapkan ini sejak masa SMP. Wow! terbayang bagaimana sih perasaan orang tua melepas anak sekolah keluar negeri saat SMA? tentu tidak mudah, namun satu hal yang menjadi pelajaran adalah orang tua mereka tidak pernah melarang hanya karena kecemasan orang tua jauh dengan anaknya. Mereka memberi kepercayaan penuh atas apa yang anak-anak inginkan, dengan upaya penjagaan yang optimal yang bisa diberikan saat itu. 

  • Membentuk Anak Senang akan Belajar

Hal ini merupakan kunci penting dari semua, apapun minat bakat anak-anak yang utama adalah menanamkan anak senang belajar. Sehingga secara sukarela anak menikmati proses belajar yang membuat anak-anak mampu bersaing dan berprestasi di bidang yang digelutinya. Melihat beberapa anak-anak CoC melalui beberapa wawancara bahwa mereka sudah sedari dini mandiri termasuk dalam hal keinginan belajar karena butuh. Kesadaran akan kebutuhan anak-anak untuk belajar, mencari ilmu hal ini yang menjadi sangat penting. Kesadaran dan membuat anak-anak senang dalam belajar ini menjadi sangat penting dibangun dan dibentuk sedari dini oleh orang tua. 

  •  Menemukan Minat Bakat Sedini Mungkin 

Hal ini tentu tidak mudah, apalagi jika anak-anak terlihat biasa saja di beberapa bidang. ya! mungkin hanya segelintir anak yang terlihat menonjol karena bakat dan bawaan lahir yang cerdas. Namun, hal itu bukan satu-satunya jalan. Mencari bakat minat anak sedini mungkin dapat dilakukan dengan cara Eksplorasi Sebanyak-banyaknya ragam hobi dan kegiatan. 

Kenalkan sejak dini berbagai macam aktifitas pada anak sehingga mereka dapat leluasa eksplorasi mana yang mereka suka dan mana yang paling menonjol pada diri mereka. Hal ini sangat penting karena semakin dini bakat dan minat ini terlihat maka semakin baik dalam memfokuskan mereka pada bidang keahliannya. Ini yang akan menjadi kunci prestasi mereka kelak di masa depan. 

  • Fokus dan Konsisten pada Bidang Bakat dan Minat

Jika sudah menemukan bakat dan minat sejak dini ini, orang tua akan mudah membantu anak untuk fokus pada bidang tersebut dan konsisten dalam berproses berlatih juga berkembang. Dapat insight dari beberapa anak-anak CoC ini yang sudah menemukan interst pada suatu bidang kemudian di support dengan fasilitas yang baik oleh orang tua. Bukan karena orang tua yang punya banyak uang namun orang tua yang mampu berjuang memfasilitasi kebutuhan anak-anak dalam menggapai masa depan mereka. 

Oia, konsistensi ini tidak dapat dibentuk dalam beberapa bulan saja namun bertahun-tahun sehingga membentuk kebiasaan atau habit dalam diri seseorang.|Hal ini yang terlihat dari anak-anak CoC yang berjuang untuk konsisten bertahun-tahun dalam bidang yang mereka fokuskan. 

4 poin tersebut yang menjadi catatan parenting dari anak-anak berprestasi di CoC yang aku dapatkan selama proses mengamati. Tentu aku banyak belajar untuk membentuk anak-anak dalam membentuk kemandirian, menentukan fokus dan melatih konsistensi. 
Pada dasarnya tidak ada anak yang Cerdas tanpa Rajin 
Btw, teman-teman ngikutin juga gak? apa ada tambahan catatan parenting lain dari anak-anak cerdas ini?

Comments

  1. Menumbuhkan minat belajar itu sungguh berat ya. Tp kalau bisa hasilnya bakal menakjubkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju mba, memang sepertinya bakat perlu digeluti sejak kecil sehingga terarah dan fokus pada bidang atau potensinya sehingga hasilnya juga optimal

      Delete

Post a Comment