Parents, Mari Mengajak Anak-Anak Bermain Peran dan Rasakan 3 Manfaat Ini!

 Assalamualaikum,

Pernahkan parents melihat anak-anak berpura-pura menyuapi bonekanya seperti yang ibu lakukan kepadanya? atau anak berpura-pura menelpon dengan telephone mainan miliknya dengan gaya berbicara seperti ayah yang sedang menelpone rekan kerjanya? Hal-hal ini sebagian contoh kecil anak sedang bermain peran.

Bermain merupakan sarana yang sangat mudah untuk anak-anak dapat bertumbuh dengan baik. Dalam proses bermain terdapat beberapa aspek kebutuhan anak yang dapat terpenuhi dengan baik. Dunia anak adalah bermain itu benar sekali! Termasuk bermain hal yang sederhana dengan bermain peran.

Bermain peran disebut juga sebagai pretend play. Awal-awal anak meniru apa yang ia lihat dan amati dari orang dewasa atau lingkungan sekitarnya, seperti yang biasa ia tonton atau yang ia dengar. Namun lama kelamaan imajinasinya akan berkembang sehingga bisa saja anak menggunakan topi bundar nya sebagai setir mobil atau menggunakan lego kecil sebagai lauk ketika bermain masak-masakan. Perkembangan kognitifnya semakin berkembang sehingga membuat anak dapat memanipulasi benda yang ada disekitarnya untuk bermain. Sehingga sebenarnya anak bermian tanpa 'mainan' pun sangat bisa bahkan akan lebih merangsang daya kreatifitas dan imajinasinya dengan benda-benda yang ada di dalam rumah saja.

Manfaat Bermian Peran

Anak usia dini memiliki kecenderungan untuk bermain peran mereka dapat menjadi apa saja yang mereka mau. Tentu ini sangat baik untuk berbagai aspek perkembangan mereka, diantaranya :

  • Anak Belajar Mengenal Dirinya : anak akan belajar berbagai peran, profesi yang ia lihat dan amati dari lingkungan sekitar. Ia akan menjadi apa saja yang ia inginkan, hal ini tentu bagus dalam mengenali diri sendiri, apa yang lebih ia suka atau tidak suka. 
  • Anak Belajar Mengeskpresikan dan Menanggulangi Perasaannya : dengan bermain peran akan akan menghayati peran yang sedang ia perankan termasuk pada perasaan atau emosi yang akan muncul ketika anak memerankan peran tersebut. Misalnya, anak berperan sebagai dokter yang sedang mengobati pasien boneka nya yang sedang sakit. Ia akan mencoba seolah-olah membujuk boneka agar mau di suntik atau minum obat dan sebenarnya ia sedang memproses ketakutannya sendiri.
  • Menstimulasi Perkembangan Bahasa dengan Lebih Optimal : bermain peran membantu anak lebih banyak interaksi sosial dengan kakak, teman atau orang dewasa. Hal ini tentu sangat baik dalam membantu perkembangan bahasanya agar lebih optimal dengan sering mendengar dan berbicara lebih banyak.

Bermain peran dalam memenuhi kebutuhan anak dalam eksistensi sehingga ia merasa menjadi bagian penting dari kehidupan orang dewasa. Oleh karenanya, parents mari menemani anak-anak dalam bermain peran, selain mendapatkan beberapa manfaat diatas, tentu hal ini akan menjadi bonding yang baik antara orangtua dan anak. Selamat seru-seruan bermain peran bersama anak!



Comments

  1. Aku jd ingat, rasanya ga pernah anak2 ku bermain peran begini, kayak yg dulu sering aku lakuin. Mereka kayak nya lebih suka pas diajakin main yg membutuhkan tenaga buat berkegiatan fisik, kayak ke taman, main in line skate, berenang atau sepeda. Pdhl dipikir2 bermain peran bagus banget utk melatih imaginasi juga ya mba.

    Inget banget ini salah satu permainan yg2 paling sering aku mainin pas kecil dulu. Makanya bonekaku banyaaak. Sementara si kakak, dibeliin mainan aja ga disentuh 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai mba fanny, terimakasih lho sudah sering mampir disini. memang beda-beda ya mba kesukaan anak. anak pertamaku dan kedua berbeda juga, anak pertama senang maik fisik sedangkan anak kedua sekarang ini senang sekali bermain peran, jadi ide buat nulis artikel ini hehe

      Delete

Post a Comment