Impian Study Lagi Terwujud dengan 3 Hal ini!

 Assalamualaikum,

Sudah lama tidak menyapa blog, selamat tahun baru 2025 teman-teman semua. Banyak harapan baik di tahun ini yang In Syaa Allah akan terwujud, semoga semangat terus dalam menjalani segala hal yang saat ini dianugrahkan pada kita ya!. Akhir tahun 2024 aku sudah mulai sibuk melanjutkan study kembali, alhamdulillah ini merupakan impian lama yang baru terwujud. Padahal sebelumnya aku sempat mengubur mimpi ini karena merasa sudah tidak memungkinkan untuk itu, namun ada beberapa hal yang ternyata penting yang membuat aku diberi jalan untuk menggapai impian ini.

Setelah lulus kuliah kemudian bekerja dan tidak lama menikah langsung dikaruniai anak ke-1 dan jeda 3 tahun lahir anak ke-2. Sebenarnya sejak lulus kuliah psikologi dulu sempat punya impian kuat untuk melanjutkan study profesi psikologi, namun saat itu kesempatan dan jalannya belum ada. Ternyata Allah mentakdirkan aku bekerja dan menikah dulu. Seiring berjalannya waktu, aku sibuk menjadi seorang istri juga ibu yang ternyata tidak seleluasa dulu untuk mengambil keputusan dalam hidup sendiri. Kini, aku perlu mempertimbangkan banyak hal karena setelah menikah dan memiliki anak prioritas pun otomatis berubah. Saat itu, tidak terasa 2,3,4, sampai 7 tahun dijalani tanpa adanya tanda-tanda aku bisa melanjutkan study lagi. Ya! saat itu aku merasa sudah mengubur mimpi yang rasanya sudah sulit aku gapai. 

Belajar merupakan kesenangan bagiku, aku begitu menikmati proses belajar apalagi pada hal yang benar-benar aku minati. Aku merasa bahwa belajar bukan hanya di bangku sekolah formal, dimanapun aku bisa belajar. Menjadi ibu rumah tangga sambil belajar banyak hal seperti blogging, kepenulisan, parenting, edit foto dan video, dll. Aku mengikuti beberapa komunitas juga untuk menunjang pengembangan diri walau dari rumah saja seperti Ibu Profesional, beberapa komunitas blogger, dll. Disana banyak sekali sharing session dari para member lainnya yang membawa insight baru untukku salah satunya dari Ibu Septi Peni yang merupakan Founder dari Ibu Profesional, beliau menungkapkan bahwa :

"Ibu, jangan kubur mimpimu tapi tanamlah mimpi itu. Keduanya sama-sama berada di bawah tanah, namun yang 1 sudah dipastikan mati dan 1 lagi besar kemungkinan untuk tumbuh kembali"

Menanam Mimpi Itu Kembali

Hari-hari dijalani tanpa impian itu memang terasa dingin dan hampa, tidak ada sesuatu yang mengunggah perasaan untuk bersemangat dalam menjalani hari-hari. Ah.. sudah 7 tahun lamanya aku mengubur mimpi untuk study kembali, apakah aku bisa menamamnya lagi? Keputusan menanam kembali impian study lagi ini begitu kuat sehingga aku kemudian melakukan beberapa hal 

1. Impian dituangkan dalam Tulisan

Karena merasa terlalu membayang-bayang impian ini aku sepertinya perlu menuliskannya dalam buku agenda. Aku menuliskan apa saja yang aku impikan salah satunya lanjut sekolah lagi dan beberapa hal yang rasanya saat itu kurang logis dengan kondisi yang dijalani. Namun karena aku merasa cukup lelah dengan pikiran sendiri yang terus berlari-lari membayangkan impian dan harapan itu terwujud namun tidak ada upaya yang aku lakukan. Saat itu aku sadar bahwa, walau aku merasa sudah mengubur impianku namun ternyata dalam bawah sadar impian itu tetap ada, artinya aku memang sudah memutuskan untuk menanamnya kembali. Dengan ditulis itu cukup meringankan beban pikiran, dan ternyata setelah ditulis merasa selangkah lebih dekat menuju realisasi.

2. Menurunkan Ekspetasi / Menyesuaikan dengan Kondisi

Dalam perjalanan itu, aku bertemu teman-teman yang sudah menyelesaikan study Profesi mereka dan menjadi Psikolog. Saat itu tidak ragu aku tanya bagaimana proses perkuliahannya? kesulitannya apa saja? apa yang perlu dipersiapkan lebih? dll. Kemudian aku renungkan sesuai dengan kondisiku saat ini dan aku memutuskan untuk tidak mengambil profesi namun beralih pada spesifikasi lain. Hal ini didapat karena aku memahami kondisiku dan tujuanku setelah study nanti. Setelah memilih untuk tidak mengambil profesi karena merasa resiko yang aku ambil akan jauh lebih besar dan aku merasa belum tentu aku mampu melakukannya. 

Aku mulai mencari spesifikasi lainnya yang menunjang minat ku di bidang psikologi, pendidikan dan parenting. Aku kembali bertemu teman-teman dibidangnya, mulai wawancara bidang-bidang yang mereka geluti, dari mulai assesor, play therapy sampai montessori. Aku juga coba cari tahu dari baca-baca informasi di internet maupun ikut webinar untuk mengetahui lebih dalam "apakah spesifikasi itu yang cocok untukku? yang sesuai dengan minatku? yang juga mampu aku jalani? yang karirnya sesuai dengan tujuanku?". Pertimbangan ini tidak satu atau dua hari, butuh waktu juga untuk memutuskan hal ini. Akhirnya atas semua spesifikasi yang aku coba cari tahu aku berlabuh pada Montessori. Tentu hal ini bukan ujungnya, aku kembali mencari tahu instansi yang cocok, survey dan coba tanya-tanya kepada teman-teman yang sudah mengambil study ini. 

3. Kekuatan Doa dan Keyakinan pada Allah

Selebihnya, ini rasanya yang berperan paling besar. Apalah aku dan impianku tanpa jalan dari Allah, keyakinan yang kuat bahwa Allah pasti beri jalan terbaik diwaktu terbaik dan dengan cara yang baik pula. Saat lulus kuliah dulu aku sempat mencoba tes untuk melanjutkan study namun gagal, ya karena saat itu bukan waktu yang tepat. Rezekiku saat itu ada di pernikahan dan anak-anak. Ternyata benar, Allah tidak menolak doaku, tapi menggantinya dengan yang jauh lebih baik di waktu yang tepat. Tanpa kuasa Allah rasanya masih seperti mimpi bisa melanjutkan study lagi dengan kondisi ini. Ternyata Allah mampukan lho! 

Alhamdulillah sudah hampir 3 bulan berjalan, masih panjang perjalanan untuk lulus namun aku sangat menikmati proses ini, aku begitu menikmati study Diploma Montessori yang In Syaa Allah akan mendukung dalam pengembangan diri juga kariri juga kebermanfaat diri lebih luas kedepannya. Sejak saat itu, aku tidak pernah lagi mengubur mimpi, malah sekarang aku menamam banyak mimpi dari hari ke hari dan di tahun 2025 ini In Syaa Allah mimpi-mimpi besarku akan terwujud kembali, semoga Allah selalu ridho. 

Comments

  1. Barakallah, mbak aku turut bahagia akhirnya mbak Hikmah bisa melanjutkan studi Diploma Montessori :D Memang deh kuasa Allah itu kita ga tau kapan ya diberikan waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Sehat dan semangat selalu ya. Rajin dan tekun semoga lekas lulusnya aamiin.

    ReplyDelete
  2. Dari memiliki mimpi jadinya sebagai peta yang menunjukkan ke arah mana kita mewujudkannya. Keren pengalamannya mbak Hikmah yang punya impian study Diploma Montessori dan berhasil mewujudkannya. #SemangatCiee selalu yak.

    ReplyDelete
  3. Ketika kita punya impian dan belum terealisasi, maka sebaiknya jangan dilupakan ya mbak. Siapa tahu saja bisa terwujud setelah beberapa tahun kemudian. Yang penting tetap berusaha agar impian tercapai dan tak lupa berdoa

    ReplyDelete

Post a Comment