Menjadi Montessori Educator : Sebuah Pilihan, Sebuah Perjalanan

 Assalamualaikum, 

Ramadhan tahun ini kembali ikut challange dari BPN (Blogger Perempuan) untuk mengisi produktifitas di bulan penuh berkah ini dan jadi salah satu kesempatan untuk mengisi kembali blog yang sempat vacum beberapa bulan ini, huhu. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya challange BPN tahun ini cukup membawa angin segar karena tanpa tema umum yang ditentukan, kita diberi kesempatan menuliskan informasi sesuai passion atau bidang yang didalami. Ah cocok sekali denganku saat ini yang sedang mengambil study Montessori dan sedang mendalami hal ini. Jadi Ramadhan challange ini In Syaa Allah akan membagikan informasi mengenai Parenting Montessori.


Mengawali dengan bercerita tentang alasan mengapa mengambil study Montessori, siapa tau ada yang juga relate dan tertarik dengan Montessori juga bisa mendapat pencerahan lewat artikel ini. Awalnya tentang keresahan karir, setelah vacum lama dari pekerjaan karena memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Namun dalam hati kecil ingin sekali kembali mengaplikasikan ilmu lagi, dan melihat situasi dan kondisi anak-anak yang sudah mulai sekolah, sudah cukup mandiri untuk ibu kembali bekerja, ada rasa keinginan yang besar. Akhirnya aku coba kembali melamar pekerjaan dan mengikuti beberapa seleksi kerja, sayangnya sampai dengan saat ini aku belum mendapatkan pekerjaan yang diinginkan itu. Rasanya sulit sekali bersaing dengan anak-anak muda, bukan tentang skills tapi tentang pertimbangan perusahaan, kebanyakan lebih mengutamakan yang muda dibadingkan yang sudah memiliki anak dan keluarga ketika mengambil posisi yang setara yaitu officer. 

Keresahan ini membangkitkan keinginan saya untuk kembali belajar dan mengambil spesifikasi yang lebih menjurus ke bidang yang saya minati. Semenjak sekolah di Psikologi saya begitu tertarik dengan psikologi perkembangan anak, setelah memiliki anak dan menjadi ibu rumah tangga ketertarikan saya dalam dunia parenting dan anak usia dini bertambah kuat. Dari pada saya membuang-buang waktu dengan menunggu pekerjaan yang belum kembali didapatkan, akhirnya saya membulatkan diri untuk kembali ambil study, awalnya belum tau mau kemana, lalu riset beberapa kemungkinan study mengenai spesifikasi parenting dan tumbuh kembang anak yang memang cocok dengan kondisi dan situasi saya saat ini. Saya bertemu teman-teman yang mengambil profesi psikologi anak, untuk bertanya lebih dalam bagaimana perjalanan study-nya, lalu saya pertimbangan dengan kondisi saya saat ini baik itu waktu, biaya juga program perkuliahannya. Saya juga sempat riset ke play therapy dan montessori dengan mengikuti zoom online untuk mengetahui apa yang akan dipelajari dan karir kedepannya. 

Setelah pertimbangan yang cukup matang, dan tentunya support juga ridho suami, saya akhirnya mengambil Diploma Montessori, adapun beberapa strong why yang saya pegang sampai akhirnya memilih Montessori, diantaranya :

1. Sesuai Passion : Pendidikan, Pengasuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

Awal saya mengetahui dari sekolah anak sulung yang ada montessori hall nya namun bukan sekolah montessori otentik ya, jadi sekolah nya approach ke montessori juga sehingga menyediakan ruangan montessori dan anak kelas 1-2 diajarkan metode montessori sebagai pendidikan dampingan atau tambahan. Ketertarikan berlanjut dengan beberapa teman yang juga mengambil study montessori ini, akhirnya bertanya lebih lanjut dan kemudian semakin tertarik. Jadi Montessori ini salah satu bidang pendidikan yang berfokus pada anak usia dini sebagai kunci dari kesuksesan individu secara utuh dimasa depan. Montessori sangat menekankan bahwa pendidikan bukan hanya saat bangku sekolah melainkan sejak lahir, dan pendidikan di awal-awal kehidupan anak-anak yaitu pendidikan usia dini nya ini yang di highlight paling penting. Ini sangat sesuai dengan passion saya tentang parenting dan perkembangan anak usia dini. Saat itu aku kembali riset lebih dalam mengenai seluk beluk montessori seperti waktu pendidikan yang harus ditempuh, jadwal perkuliahan, biaya dan kesempatan karir kedepan.

2. Sesuai dengan Kondisi dan Situasi Saat Ini (Waktu & Biaya Pendidikan)

Setelah sudah cukup sesuai dengan passion, saya kembali riset apakah study ini cocok dengan saya dengan situasi dan kondisi yang sedang dijalani saat ini. Saya cari tahu beberapa lembaga penyelenggara dan ikut zoom tentang pengenalan program mereka, akhirnya saya mendapat pencerahan. Untuk waktu pendidikan diploma montessori ini berlangsung 1,5 tahun, dan banyak lembaga yang menyediakan perkuliahan secara online. Namun saya lebih prefer ke pembelajaran secara offline karena montessori ini banyak juga praktek dengan material nantinya. Akhirnya saya fokus ke lembaga yang menyediakan perkuliahan offline, saat itu ada 2 lembaga, di Bandung dan Bintaro, yang akhirnya saya pilih yang di Bandung. 

Waktu perkuliahannya pun tidak full time seperti pendidikan profesi psikologi, mereka menyediakan waktu perkuliahan di weekend, namun full dari pagi sampai sore. Ini cukup membantu para pekerja untuk berkuliah sambil bekerja juga membantu ibu ibu rumah tangga sepertiku juga, sehingga anak tetap dalam pengasuhan kita dan tidak banyak berkorban waktu bersama anak. Untuk biaya-pun paling terjangkau diantara profesi psikologi dan play therapy. Biaya yang dibutuhkan untuk study sampai selesai sekitar 20-30 juta. Alhamdulillah nya lagi, dapat harga early bird karena booking jauh-jauh hari. Secara waktu dan biaya pendidikan cukup sesuai dengan kondisi saat ini dibandingkan beberapa study spesifik lainnya.

3. Menawarkan Pendidikan yang Berbeda & Unik

Pendidikan montessori ini cukup unik dan berbeda dengan pendidikan kita saat ini, Montessori menawarkan pendekatan pendidikan yang unik dan berbeda dari sistem konvensional. Beberapa keunikan metode Montessori antara lain. Child-Centered Learning yaitu anak diberikan kebebasan untuk memilih aktivitas sesuai dengan minatnya, sehingga belajar menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Lingkungan yang Disiapkan yaitu kelas Montessori dirancang untuk mendorong eksplorasi, kemandirian, dan pembelajaran aktif dengan berbagai material hands-on yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Peran Guru sebagai Fasilitator yaitu guru Montessori lebih berperan sebagai pengamat dan pembimbing yang membantu anak menemukan jawabannya sendiri, bukan sebagai pusat pembelajaran yang hanya memberikan instruksi, dan masih banyak lagi. Hal ini juga yang membuat saya tertarik dengan metode pembelajaran dan pendidikan montessori.

4. Pendidikan yang Holistik

Montessori dikenal sebagai pendidikan yang holistik, atau menyeluruh artinya pendekatan yang digunakan tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga mencakup perkembangan emosional, sosial, fisik, dan spiritual anak. Hal ini yang sangat menarik, karena tujuan pendidikan montessori adalah menyiapkan anak menajadi individu yang utuh dan siap berkontribusi aktif pada masyakarat dan dunia. Hal ini juga yang sangat membuat diri tertarik mempelajarinya. Montessori membantu anak tumbuh secara seimbang, bukan hanya menjadi pintar secara akademik, tetapi juga memiliki emosi yang stabil, kemandirian, serta keterampilan sosial yang baik.

5. Peluang Karir Baru 

Peluang kerja seorang montessorian tidak hanya sebatas mendampingi anak-anak di dalam kelas montessori, karir diploma montessori juga bisa sangat luas seperti menjadi coaching para guru/pengajar yang beriminat belajar basic montessori. Montessorian juga dapat menjadi mengajar dan menjadi pembicara di seminar/workshop berkaitan dengan parenting, tumbuh kembang dan stimulasi anak yang tepat. Hal ini sangat membuat saya tertarik dengan karir yang lebih luas juga fleksibel. Oia, montessorian juga boleh lho mendirikan sekolah montessori ataupun pop up class. Alhamdulillah karir yang lebih luas dan fleksibel dengan ilmu yang lebih spesifik tentu akan memudahkan saya berkarir dengan passion. 

Lebih dari itu, rasanya ilmu dan pengalaman belajar montessori ini perlu dibagikan kepada para parents yang juga tertarik dengan metode montessori ini, sehingga saya ingin sekali membuat sebuah platform yang membantu dan mewadahi parents dalam berbagi ilmu dan pengalaman tentang  parenting dengan metode montessori ini, sehingga terbentuklah Montessori Parenting Indonesia @montiparent.id. Walau ini baru saja dimulai, belum ada gerakan spesifik namun semoga hal ini dapat berjalan dan platform ini dapat berkembang dengan baik dan berdampak pada orang tua juga anak-anak di Indonesia. Harapan jangka panjang, tentu mencita-citakan untuk membuka yayasan pendidikan di bidang Islamic Montessori, semoga Allah selalu berikan jalan-Nya pada niat-niat baik kita semua ya. aamiin yra. 

Apakah teman-teman tertarik juga mempelajari metode Montessori?

Comments